Rabu, 21 Januari 2015

Serba Serbi Suku Dayak, Kalimantan, Indonesia

Pemaparan mengenai Suku Dayak ini, menindak lanjuti dari tulisan Ayah Alif mengenai Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dan tentang Suku2 yg ada di Indonesia.

Semoga, artikel ini ada hikmah dan manfaatnya.

Keunikan dari Suku Dayak di Kalimantan

Indonesia adalah sebuah bangsa yang sangat beragam, baik itu budaya, bahasa dan agama. Sudah seharusnya sebagai bangsa Indonesia , saling menjaga keberagamakan ini untuk kesatuan Indonesia. Jika berbicara budaya, kali ini saya akan berkesah mengenai suku yang katanya adalah suku pedalaman di pulau kalimantan , dan jika berbicara kalimantan , pasti yang ada di dalam benak Anda adalah suku Dayak. Banyak cerita dan banyak kisah yang beredar di masyarakat mengenai suku dayak, ada citra negatif ada citra positif. Walaupun demikian, masih banyak orang yang minim pengetahuan mengenai suku dayak, bahkan itu orang perantauan yang tinggal di kalimantan. kali ini,, saya akan menjabarkan keunikan-keunikan dari suku dayak . berikut adalah Keunikan dari Suku Dayak :

 
#1. Suku Dayak Memiliki Kemiripan Wajah dengan Orang Tionghoa
Sebagian besar orang dayak memiliki kemiripan dengan orang tionghoa baik wajah, matanya , dan kulitnya. Di samarinda sendiri, jika Anda yang di hadapkan dengan 2 orang Dayak Asli dengan Orang keturunan Tionghoa, saya jamin anda akan kesulitan memilih yang mana dayak dan yang mana tionghoa terlebih ketika anda menjumpai seorang wanita Dayak Kenyah. Dan bisa saja Anda mengira bahwa orang dayak tersebut yang merupakan orang tionghoa. Kejadian unik ini sering sekali terjadi di Samarinda. Walaupun demikian, tidak semua orang dayak mirip dengan orang tionghoa, bisa saja terjadi karena dayak campuran, atau hanya sekedar keturunan dayak

#2. Nenek Moyang Suku Dayak berasal dari Yunan
Mungkin, sudah bukan hal umum lagi mengenai hal ini. Mungkin hal ini lah yang menyebabkan adanya kemiripan antara orang dayak dengan orang tionghoa. Yunan adalah sebuah provinsi yang ada di cina selatan.

#3. Suku Dayak Tidak Hanya Satu
ya, Suku dayak tidak hanya satu. Jadi saya jelaskan bahwa suku dayak yang mendiami pulau kalimantan itu terdiri lebih dari 100 sub suku. Dan tiap provinsi di kalimantan terdiri banyak sekali sub suku dayak, dari situlah sering muncul istilah dayak kalteng, dayak kalbar, dayak kalsel dan dayak kaltim yang mana tiap-tiap wilayah terbagi lagi menjadi banyak sub suku. Saya sendiri merupakan keluarga dari suku kalteng, saya suku dayak ma'anyan , yang tersebar di barito timur. Jadi jangan kaget ketika Anda yang baru datang ke kalimantan akan di suguhkan banyak macam suku dayak .

#4. Tiap Sub Suku dayak Beda Bahasa
Bahasa tiap sub suku dayakpun berbeda, jadi ketika anda belajar menguasai 1 sub bahasa dayak, maka ketika anda berjumpa sub suku dayak lain maka bahasa yang akan di ucapkan juga akan berbeda. Umumnya adalah tiap 1 sub suku dayak memiliki 1 bahasa berbeda dengan sub suku lainnya. Walaupun berbeda , namun ada beberapa kata yang memiliki persamaan.
 
 
 
#5. Sape, Alat musik khas orang dayak
Suku dayak memiliki alat musik khas bernama Sape. Suara nan merdu bak petikan gitar berdawai petikan kecapi , itulah sape yang bisa saya gambarkan. 
 
#6 Pakaian Adat yang Khas
Ketika melihat pergelaran / festival tarian, maka ketika suku dayak tampil, sebagian besar pasti akan dapat menebak bahwa itu adalah suku dayak. Pakaian hitam khas dayak yang bercampurkan manik-manik dengan 5 warna khas , menggambarkan identiknya suku dayak. Berdasarkan survei yang saya lakukan di kampus kepada 10 orang non- dayak , mengenai hal yang unik dari suku dayak 8 orang di antaranya menjawab pakaiannya yang unik sedangkan 2 di antaranya menjawab cewek dayak cantik. Setuju kah anda dengan keunikan baju khas dayak ini ?

#7 Manik-manik yang bukan hanya sekedar hiasan
Manik dayak memang sebuah hiasan, namun itu tidak sekedar hiasan akan tetapi mengandung sebuah makna yang sangat dalam bagi suku dayak. Makna itu terletak pada warnanya. Warna manik-manik Suku Dayak adalah merah, kuning, hijau, biru, dan putih, sedangkan warna hitam sendiri menjadi warna dasar.
 

Berikut arti warna tersebut :
  • Warna merah berarti semangat hidup 
  • Warna kuning berarti simbol dari keagungan yang menunjukan keberadaan Tuhan 
  • Warna hijau berarti Intisari alam semesta 
  • Warna biru berarti sumber kekuatan dari segala penjuru yang tidak mudah luntur 
  • Warna putih berarti lambang kesucian iman seseorang kepada Sang Pencipta
#8 Pangkalima Burung , lambang ksatria dayak
Pangkalima burung atau yang sering di kenal sebagai panglima burung apakah benar-benar ada? Pada adat dayak, pangkalima burung merupakan sebuah cerita / kisah yang di turun temurun di ceritakan kepada setiap generasi dayak. Pangkalima burung merupakan sebuah simbol kesatria dayak. Konon kabarnya , pangkalima burung hanya akan muncul ketika tanah dayak benar-benar kacau atau di rusak. Mengingat kembali kejadian di sambas dan sampit , kabar nya bahwa saat itu pangkalima burung muncul. Walaupun saya seorang dayak, saya masih belum menyakini secara pasti mengenai pengkalima burung. Nenek saya pernah mengatakan bahwa pangkalima burung merupakan sebuah penjaga tanah dayak yang wujudnya berupa roh yang hidupnya bersinggungan antara dunia nyata dan dunia gaib. Namun akhir-akhir ini banyak muncul di media yang mengaku-ngaku sebagai panglima burung (PALSU). Entah apakah kisah ini benar atau tidak tentang keberadaannya, tapi pangkalima burung telah menjadi simbol ksatria dayak yang akan menjaga tanah borneo.

#9 Suku Dayak tidak hanya di Indonesia
Walalupun suku dayak identik dengan suku dayak di pulau kalimantan, Indonesia, tapi ternyata faktanya suku dayak ada di 3 negara berbeda yaitu Indonesia, Malaysia dan Brunai Darussalam. Walau mereka berbeda bangsa dengan kami yang ada di Indonesia, tetap saja Suku dayak adalah satu keluarga , dan darah dayak tidak bisa di hilangkan begitu saja walaupun berbeda kebangsaan.

5 Hal Yang di Takuti Dunia Tentang Suku Dayak 

Suku dayak memang salah satu suku di Indonesia yang sangat dikenal di dunia. Namun tidak hanya di Indonesia saja tercipta mitos-mitos tentang suku dayak yang belum tentu kebenarannya, namun juga mitos-mitos lainnya bisa saja juga terjadi di luar Indonesia, khusunya negara-negara non asia. Ya, tentu saja ada kebanggaan tersendiri bagi masyarakat dayak dan Indonesia karena salah satu suku indonesia dapat dikenal oleh dunia dan tentunya hal itu berdampak positif bagi Indonesia terlebih mengenai tanah borneo


Walau suku dayak lebih terkenal karena tariannya yang sering sekali tampil di pentas internasional, namun ada hal yang menarik mengenai suku dayak di mata dunia selain budaya suku dayak. Berdasarkan berbagai sumber, penulis ternyata menemukan ada 5 hal yang menakutkan mengenai suku dayak yang sedikit menggertakan gigi ketika mereka mendengar tentang suku dayak. Apa saja 5 hal tersebut ? berikut ulasannya : 

#1. The Ghost Warrior
Suku dayak mempunyai The Ghost Warrior, atau dalam bahasa Indonesia dapat di artikan prajurit hantu dan seperti itu lah yang mereka ketahui tentang suku dayak. Apa benar suku dayak mempunyai prajurit hantu ? mungkin anda telah mengetahuinya siapa sebenarnya prajurit hantu ini. Ya, The Ghost Warrior is pangkalima burung atau penglima burung. Perawakan panglima burung yang masih misterius bagi masyrakat Indonesia menjadikan pangkalima burung bak prajurit hantu yang siap menyerang siapa saja yang melecehkan suku dayak untuk melindungi tanah borneo.

#2. Humans With Full Tattoo
Nah, untuk yang kedua ini sepertinya tidak menyeramkan. Di mata dunia, tato pada suku dayak yang ada hampir menyelimuti tubuh suku dayak adalah sebuah karya seni. Sepertinya perlu di koreksi bahwa tidak semua masyarakat suku dayak mentatto seluruh tubuhnya bahkan penulis saja yang juga merupakan orang dayak tidak memiliki tatto. Tapi jika dikaitkan dengan judul tulisan ini, maka bisa saja menjadi menyeramkan jika semua suku dayak mentatto seluruh tubuhnya dan anda hidup di lungkungan dengan manusia yang semuanya penuh tatto. Baca juga mengenai "Tato Menurut Islam"

#3. The Deadly Sword
Pedang mematikan ? awalnya penulis kebinggungan tentang hal menakutkan ini, karena suku dayak tidak memiliki pedang. Ternyata yang mereka maksud pedang mematikan ini adalah Mandau / Parang. Lucu, karena pedang dan mandau adalah hal yang berbeda. tapi penulis dapat menangkap maksud yang sebenarnya dari sumber tersebut. Pedang mematikan ini adalah pedang magis yang dapat membunuh siapapun tanpa rasa kasihan.

#4. Poisonous Chopsticks
Selain mandau terbang, hal menakutkan suku dayak di mata dunia adalah sumpit beracun. Entah apakah sumpit beracun masih ada atau tidak untuk saat ini, namun sumpit beracun suku dayak telah menjadi sejarah tersendiri bagi masyarakat dayak pasa masa penjajahan di masa lalu 

#5. Dangerous Magic
Untuk yang ke lima benar-benar menakutkan bagi mereka. Suku dayak memiliki kekuatan magis yang sangat berbahaya yang menjadikan suku dayak sebagai salah satu dari 5 suku paling di takuti di dunia karena sihirnya. Sedikit berlebihan sih, tapi untuk pengingat saja bahwa tidak semua suku dayak memiliki kekuatan-kekuatan magis seperti yang ditakutkan oleh seluruh dunia termasuk Indonesia. Hanya segelintir orang dari suku dayak saja yang memiliki kekuatan seperti itu.

Itulah 5 Hal Menakutkan Suku Dayak di Mata Dunia. Ada yang benar , ada yang salah kutip dan ada yang berlebihan, tapi secara umum mengambarkan sedikit mengenai suku dayak, walau sebenarnya masih banyak tentang suku dayak yang masih belum di ketahui oleh orang-orang Indonesia, telebih lagi orang luar Indonesia. 
 
Mandau Terbang...?
 
 
Salah satu hal yang sangat terkenal di nusantara mengenai suku dayak adalah mandau terbang. Yang menjadi misteri sampai saat ini adalah apakah mandau terbang itu nyata atau hanya sebuah mitos yang di buat? Pada tulisan saya ini , saya tidak akan membahas mengenai SARA, namun lebih kepada pemberian pengetahuan mengenai salah satu suku di kalimantan yaitu mengenai mandau terbang yang sangat di kenal tidak hanya di Indonesia namun juga di luar negeri terkhusus malaysia dan brunai darusalam.
 
Apa itu Mandau?

Mandau berasal dari asal kata "MAn-Da-U" merupakan nama seseorang yang datang ke pulau kalimantan yaitu dari suku kuno china "Namman" atau Barbar Selatan. Man Da U adalah nama seseorang yang pertama membuat bentuk senjata pedang yang menyerupai bentuk bilah pedang/parang mandau saat ini. Mandau adalah senjata tajam sejenis parang berasal dari kebudayaan Dayak di Kalimantan. Mandau termasuk salah satu senjata tradisional Indonesia. (wikipedia)

Mandau di Kehidupan Orang Dayak

Bagi orang Dayak, membawa mandau kemana-mana adalah hal biasa, tidak perlu dirisaukan. Jadi anda jangan kaget jika ada orang dayak kemana-mana bawa mandau karena ini sudah menjadi kebiasaan untuk membawa mandau kemanapun pergi akan tetapi jika anda di kota maka anda akan jarang menemukan hal seperti ini. Bagi orang dayak mencabut mandau itu tidak boleh sembarangan, ada aturannya. Mandau tidak boleh digunakan untuk mengancam orang lain, jika itu terjadi maka akan mendapatkan sangsi dari hukum adat yang berlaku.  Mandau hanya akan dicabut keluar dari sarungnya jika dalam kondisi sangat terdesak untuk mempertahankan diri, dan  MITOS yang berkembang, seperti cerita dari nenek moyang saya turun temurun mengatakan bahwa kononnya setiap mandau keluar dari sarungnya, pasti akan ada korban. Oleh karena itu, orang dayak tidak boleh dengan sembarangan menggunakan mandau , telebih untuk mengancam orang lain.
 
Mandau terbang Nyata atau Mitos ?

Saya tidak pernah secara langsung melihat sebuah mandau terbang, namun bedasarkan cerita dari keluarga saya yang merupakan dayak asli mengatakan mandau terbang hanya bisa dilakukan oleh para tetua suku yang telah memiliki kekuatan dan kesaktian yang tinggi yang telah di beri tanggung jawab untuk melindungi keluargnya ( semua orang dayak adalah keluarga). Mandau terbang hanya akan bisa di lakukan dengan melakukan sebuah ritual, di mana mandau akan mencari sasarannya dan di pastikan mandau akan terbang mencari sasarannya dan tidak akan pernah salah sasaran karena.

Namun ada versi lain tentang mandau terbang ini, konon ceritanya bahwa mandau terbang digerakan oleh pangkalima burung di mana para tetua melakukan ritual untuk pemanggilan pangkalima burung ini untuk menerbangkan mandau secara gaib dan akan mencari sasarannya berdasarkan bau darah dan dapat menebas apapun tanpa rasa kasihan berdasarkan darah yang di cari. Mengerikan, itulah kesan yang dapat saya gambarkan walaupun sebenarnya saya orang dayak namun saya tidak menyukai hal-hal ayng seperti ini. Namun yang pasti ritual Mandau terbang hanya akan dilakukan jika dalam kondisi yang sangat darurat demi menpertahankan hidup keluarganya (suku dayak).

Kita Satu Bangsa

Memang sedikit menakutan dan mengerikan yang membuat merinding ketika mendengar mandau terbang yang dapat menebas apapun yang telah di perintahkan, terlebih mandau terbang kononnya pernah terjadi Indonesia sehingga saya secara pribadi percaya bahwa mandau terbang bukanlah mitos. Namun  percaya atau tidak , nyata atau mitos semua kembali kepada pribadi masing-masing bagaiamana menanggapi tentang mandau terbang ini. Tapi saya sebagai bangsa indonesia selalu menegaskan bahwa kita adalah satu bangsa, jangan biarkan pertikaian-pertikaian yang ada mengganggu setiap keharmonisan keberagaman suku di Indonesia. Jaga perkataan, jaga sikap dan hargai setiap perbedaan agar terjadi seuatu toleransi antar suku yang ada. Jika anda mau mengoleksi mandau, datang saja ke kalimantan, maka anda akan menemukan banyak di sini .

Kesimpulan

Yang dapat saya simpulkan adalah walau mandau terbang tergolong sesuatu yang menakutkan dalam suku kami , suku dayak, namun percayalah kepada Tuhan, karena kekuatan yang sebenarnya adalah berasal dari Tuhan , sekuat apapun senjata yang di miliki setiap suku di Indonesia , dan salah satunya adalah suku dayak, namun tidak ada yang bisa menandingi kekuatan dan kekuasaan Tuhan .
 
Kecantikan, Wanita Suku Dayak
 
Kalimantan adalah sebuah pulau terbesar yang ada di Indonesia, dan sering di sebut sebagai pulau Borneo. Jika membahas tentang kalimantan , maka tidak bisa lepas tentang sebuah suku asli pulau kalimantan terutama adalah pesona yang di miliki oleh gadis dayak yang menetap dan meninggali pulau kalimantan. Walaupun banyak mitos-mitos yang berkembang di masyarakat yang notabene banyak kelirunya , namun tidak dapat di pungkiri bahwa gadis dayak memiliki pesonanya tersendiri. 


Bagaimana dengan gambar di atas ? apakah anda menemukan pesonanya ? Ya, mungkin anda akan berpikir dia adalah seorang tionghoa, namun sejatinya adalah dia merupakan gadis dayak. Sebelumnya saya pernah menyinggung mengenai gadis dayak memiliki kemiripan dengan etnis tionghoa.

Jika anda yang telah menetap lama di kalimantan maka anda akan setuju dengan apa yang menjadi pendapat saya, berikut merupakan 5 Hal yang Menarik tentang Gadis Dayak di kalimantan :

1. Gadis Dayak Putih dan Cantik
Bagaimana tampak gadis di atas , cantik bukan ? itu adalah kakak saya namanya Emilia, seorang dayak ma'anyan, Kalimantan Tengah. Kebanyakan dari orang dayak memiliki kulit putih dan cantik , kalaupun tidak putih hanya sebagian dari kebanyakan gadis dayak ( biasanya kuning langsat). Selain itu juga khusus buat dayak kalimantan timur, rata-rata gadis dayak di kaltim ( karena saya tinggal di kaltim) mirip sekali dengan etnis tionghoa , putih dan cantik . Jika anda tidak percaya silahkan datang saja ke kalimantan untuk memastikannya. Karena mereka memiliki kecantikan yang alami, bukan hasil dari make-up.


2. Sopan Dan Lembut
Gadis dayak mudah tersinggung ? ya, benar tapi tidak sepenuhnya benar karena tersinggung itu relatif. Namun faktanya adalah gadis dayak dididik dengan budi pekerti dan kesopanan terhadap keluarga dan orang lain. Walau banyak yang mengatakan ( mitos) bahwa gadis dayak itu angker , tapi jika anda tidak membuktikannya secara langsung maka anda tidak akan pernah mengetahui gadis dayak it angker atau tidak. Namun yang pasti gadis dayak itu mempunyai tutur kata yang sopan , lembut dan toleransi.

3. The Eagle Eye
Gadis dayak si Mata Elang . Mengapa ? Pada umumnya gadis dayak memiliki mata elang, maksudnya adalah gadis dayak memiliki mata yang lebar dan tajam serta bening. Namun tidak semuanya memiliki mata elang, khususnya di kalimantan timur, gadis dayak kebanyakan memiliki mata yang sipit. Bayangkan ketika tatapan mata yang khas berpadukan dengan wajah yang lembut nan cantik serta memiliki kulit yang putih, maka akan menjadikan gadis dayak tampil dengan kecantikan alami.

4. Banyak yang Jatuh Cinta
Bukan sebuah hal umum lagi, jika wanita dayak sangat di sukai banyak kaum lelaki. Kecantikan alami gadis dayak lah yang menyebabkan gadis dayak sangat populer di kalimantan , karena tanpa make-up pun , banyak gadis dayak sudah terlahir cantik. Jadi jika anda pendatang , maka bersiaplah untuk jatuh cinta dengan gadis dari suku dayak.

5. Pendamping Gadis Dayak
Nah, untuk fakta yang kelima ini cukup menarik bagi banyak para lelaki. Siapa (etnis) yang sering menjadi pendamping wanita dayak ? Siapa yang tidak ingin memiliki pendamping seorang gadis dayak yang cantik tersebut. Dari sekian banyak etnis di Indonesia, ada beberapa yang kerap sekali menjadi jodoh wanita dayak diantaranya yang 4 teratas adalah dayak, manado, jawa dan tionghoa namun biasanya juga dengan suku batak, toraja, banjar dan kutai walau jarang terjadi. dan sebagian kecil dengan etnis lain. Apakah etnis anda berada di 4 etnis teratas yang sering menjadi pendamping gadis dayak ?
 
7 Aturan Tak Tertulis Suku Dayak Yang Harus Dimengerti

Kehidupan suku dayak sangat begitu dekat dengan alam. Oleh karena ini suku dayak dalam menjalani kehidupannya di masa lalu sangat erat kaitannya dengan percobaan hidup. Artinya adalah percobaan-percobaan yang di lakukan dimasa lalu untuk menciptatakan suatu pola yang baik untuk berlangsungnya hidup dan hasil dari percobaan tersebut merupakaan sesuatu hal yang akan digunakan turun temurun oleh suku dayak. Hasil yang baik akan di wariskan , sedangkan hasil yang buruk akan di tinggalkan. Begitulah cara hidup masyrakat dayak di masa lalu.

Dari hal itulah maka kini di kenal sebagai adat yang di maksudkan untuk menjaga keseimbangan antara alam, antar manusia dan pencipta. Bagi mereka yang melanggar adat  maka itu artinya adalah mereka telah mengganggu keseimbangan dan telah mengancam keselamatan baik itu perorangan ataupun kelompok dalam suku dayak. Namun ada aturan adat yang tertulis maka ada juga yang tidak tertulis. Aturan yang tidak tertulis merupakan aturan yang hanya di sampaikan secara lisan dan diwariskan secara turun-temurun tanpa adanya sebuah bukti berupa peninggalan ataupun catatan. 

Suku dayak memiliki 7 aturan hidup tak tertulis yang harus di mengerti dan di pahami . Berikut 7 aturan tersebut :

1. Rasi merupakan sebuah pertanda alam yaitu tanda-tanda yang dihasilkan oleh alam baik itu suara, wujud dll yang dipercaya oleh masyarakat dayak dapat mempengaruhi kehidupan mereka.

2. Lala' merupakan sebuah aturan berupa larangan mengkonsumsi atau melalkukan sesuatu yang telah di tentukan oleh adat.

3. Niat atau Janji merupakan sesuatu aturan yang harus di pegang teguh oleh masyarakat dayak, karena bagi masyarakat dayak, janji adalah sesuatu hutang yang harus di bayar sehingga ketika telah mengucap niat atau janji maka itu wajib untuk di tepati.

4. Mali merupakan aturan larangan untuk tidak mengkonsumsi aau melakukan sesuatu yang diertai sangsi psikologis, misalnya menikah dengan saudara sedarah.

5. Tulah merupakan aturan yang didapatkan atau sebuah sebab akibat ketika masyrakat dayak telah melanggar aturan mali (poin 4)

6. Karma merupakan sebuah tindakan yang telah dilakukan di masalalu dan berakibat pada masa sekarang. Bagi masyarakat dayak , karma merupakan sebuah hukuman yang setimpal terhadap apa yang telah dilakukan di masalalu.

7. Jukat merupakan sebuah hasil dari tindakan yang melanggar berbagai pantangan-pantangan yang berkaitan dengan mahluk halus. misalnya di larang kencing di bawah pohon angker, tapi tetap di lakukan.

Itu merupakan 7 dari aturan-aturan yang tak tertulis yang harus di mengerti oleh masyrakat dayak juga harus di mengerti oleh masyrakat lainnya. Masih banyak aturan-aturan yang masih belum di ketahui karena setiap subsuku dayak pada umumnya memiliki aturan yang sama dan ada beberapa yang berbeda.
 
Budaya Telinga Panjang Suku Dayak

 
Suku dayak di Kalimantan merupakan salah satu suku yang kaya akan seni dan budaya. Sudah bukan hal umum lagi bahwa suku dayak di segani oleh masyarakat di nusantara karena kebudayaannya. Salah satu budaya yang paling di kenal oleh bangsa Indonesia adalah budaya telinga panjang sebagai salah satu seni yang hanya di miliki oleh suku dayak di Kalimantan.
 
Seiring berjalannya waktu, budaya ini sudah mulai di tinggalkan oleh generasi-generasi muda yang enggan melestarikannya dan kini budaya ini hanya di lestarikan oleh seorang suku dayak yang telah menua. Ketika mereka yang saat ini masih melestarikan budaya ini telah di panggil oleh yang maha pencipta, maka di pastikan budaya ini akan punah menghitung waktu.

Makna Telinga Panjang

Sub suku dayak di pulau Kalimantan sangatah banyak dan setiap sub suku memiliki kebudayaannya masing-masing, tidak semuanya memiliki kesamaan. Begitu juga halnya dengan budaya telinga panjang ini. Dari sekian banyak sub suku dayak di Kalimantan , hanya beberapa sub suku saja yang memiliki tradisi telinga panjang ini yaitu Dayak kenyah, dayak kayaan, dayak punan, dayak iban dan dayak taman. Yah, tradisi ini masih di pegang teguh oleh sebagian orang dayak secara khusus mereka yang termasuk generasi tua yang tinggal di pedalaman.

Sebenarnya, setiap sub suku dayak memiliki makna tersendiri mengenai telinga panjang ini. Namun secara umum tradisi telinga panjang merupakan salah satu bentuk kecintaan dari masyarakat Dayak terhadap Adat dan budaya serta nilai-nilai kebudayaan suku dayak . Dengan adanya tradisi telinga panjang tersebut sebagai penanda identitas manusia yang beradab.

Perkembangan Budaya Telinga Panjang

Hampir punahnya tradisi ini di karenakan banyak yang berpikir bahwa ini merupakan hal yang aneh ketika di terapkan di dunia yang telah serba modern. Tradisi ini seperti fashion, dan ketika fashion ini di bawa ke daerah perkotaan , maka yang ada hanya olok-olok dari kebanyakaan orang , terlebih jika mereka adalah generasi muda yang telah mengerti mode dan tren. Oleh sebab itu , banyak generasi muda sangat enggan untuk memanjangkan telinga mereka. 

Penulis hanya bisa beropini bahwa tradisi ini hanya akan menghitung waktu untuk punah. Walaupun anda tidak akan melihat mereka dengan tradisi telinga panjang di daerah perkotaan, namun di taman budaya pampang , anda akan bisa berjumpa dengan mereka yang sangat sedikit jumlahnya.
 

10 komentar:

  1. bagaimana kalau saya dari jawa, ingin menikah dengan keturunan dari nenek dayak banjar kaltim?
    apakah itu bagus kedepanya ?

    BalasHapus
  2. Sebenarnya, nikah dengan Suku atau agama apapun. Bisa bahagia n sejahtera untuk kedepannya, hal itu engga terlepas dari kepribadian masing2. Semoga Bang Nurdin, bisa menjalankan pernikahan dengan penuh hikmat. Amin Ya Rabb.

    BalasHapus
  3. Halo, saya berasal dari kalimantan utara khususnya kota malinau dan saya suku lundayeh. Di akhir komentar saya nanti akan berbahasa lundayeh. Kalo untuk senjata sumpit itu masih ada sampe sekarang, tetapi jarang digunakan. Terima kasih ula-ula kuan postingan bang blog ini luk fenge mula mada ciri khas dan budaya lun kalimantan. Kudeng miek mada luk na lun keli te bang blog ini sekua te terima kasih (bahasa lundayeh)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bang Ferdy Melki, atas komentar dan pembelajaran Bahasa daerah nya. Salam Bhineka Tunggal Ika.

      Hapus
  4. Halo, saya berasal dari kalimantan utara khususnya kota malinau dan saya suku lundayeh. Di akhir komentar saya nanti akan berbahasa lundayeh. Kalo untuk senjata sumpit itu masih ada sampe sekarang, tetapi jarang digunakan. Terima kasih ula-ula kuan postingan bang blog ini luk fenge mula mada ciri khas dan budaya lun kalimantan. Kudeng miek mada luk na lun keli te bang blog ini sekua te terima kasih (bahasa lundayeh)

    BalasHapus
  5. ane jadi penasaran kenal sama wanita dayak..secara ane gak pernah ke kalimantan,,,coba seandainya dulu tugas disana..

    BalasHapus
  6. Pada dasarnya, semua manusia diciptakan dalam kondisi sempurna dan baik. Apapun itu suku, agama dan ras nya.

    BalasHapus
  7. Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
    sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
    kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
    Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
    1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
    melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
    dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
    saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
    kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
    penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
    dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
    minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
    buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
    Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
    sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
    Atau Kunjungi Situs KYAI www.pesugihan-uang-gaib.blogspot.co.id/ agar di
    berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur, saya sendiri dulu
    hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik, jika ingin seperti
    saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau

    BalasHapus
  8. Terimakasih mas Apriadi Rachmat Daud, informasinya tentang suku dayak, kemarin saya berkesempatan mampir di kalimantan utara, tepat nya di Kabupaten Malinau, 2 minggu saya berada disana, saya sempatkan datang ke acara syukuran panen padi di desa setulang-mentarang, Alhamdulillah, masyarakat suku Dayak saya baik kepada pendatang, bahkan, dengan waktu yg hanya 2 minggu, kami merasa sudah seperti keluarga, waktu pulang pun kami diantar sampai ke pelabuhan speed boat, saya sangat suka dengan keramahan warga malinau-kaltara, InsyaAllah saya akan kembali berkunjung kesana dilain waktu & kesempatan,,,

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Comment Using Facebook